Minggu, 02 November 2014

Sebuah Asa


Menggapai Impian


    Udara sejuk sehabis hujan sangat menggoda mata untuk terlelap kembali. Awan mendung masih menggantung di langit kota ini. Renata menatap dan mencium kening Marcel, anaknya yang baru berusia 13 bulan. Tubuh mungilnya yang menggemaskan membuat Renata dan Ryan suaminya selalu merindukannya. Tiba-tiba mata Renata tertubruk pada kalender duduk di meja pojok kamarnya, masih lima hari lagi mas Ryan gajian, cukup lama juga. Tanggal yang selalu di tunggu oleh ibu rumah tangga yang hanya mengandalkan gaji suami.
        Renata bukan wanita yang suka berdiam diri, selain bekerja sebagai ibu rumah tangga dia selalu mencoba dan berpikir apa usaha yang bisa dia lakukan untuk membantu perekonomian keluarganya, sehingga dia tidak harus selalu menunggu tanggal "sakral" itu untuk bisa membeli kebutuhan selama sebulan. Selalu berusaha untuk bisa menabung dari penghasilan yang diperolehnya itu dan begitu senang jika bisa menyisihkan lembaran-lembaran rupiah lebih banyak dari bulan sebelumnya. Tak dapat dipungkirin lagi saat ini harga kebutuhan semakin melambung sedangkan kenaikan gaji pegawai jarang terjadi. Klaupun terdapat kenaikan gaji pegawai jika dikalkulasikan masih belum memenuhi kebutuhan. Aku mencoba untuk mengkalkulasikan pendapatan sebulan dan di bagi dengan beberapa hari kerja hasilnya, pendapatan sehari itu kadang masih kalah dengan pendapatan penjual bakso ataupun pedagang sayur langganan. Perbedaannya ada pemasukan pendapatan setiap bulan, ada instansi yang melindunginya bisa dibilang ini suatu kebanggaan jika ada yang bertanya "suamimu kerja dimana?.. Kerja di perusahaan x, dibandingkan dengan jika jawabannya "suamiku pekerjaannya gak jelas, menunggu orang menyuruhnya, alias serabutan. 
      Renata selalu bermimpi dan selalu ingin mewujudkan impiannya untuk punya usaha sendiri akan tetapi usaha yang dirintisnya selalu gagal, sudah banyak yang dilakukannya dari berjualan secara offline sampai online, tapi belum ada yang memberikan hasil yang pasti untuk membantu perekonomian keluarganya. Berjualan makanan ringan sampai berjualan segala hal yang berhubungan dengan fashion, belum juga menunjukkan hasil yang jelas. Sampai pada akhirnya Renata memilih diam dan mereview kembali apa yang harus dia perbuat untuk bisa membantu perekonomian keluarganya. Kegiatan yang bisa membuatnya eksis, bangga dengan keberadaannya yang tidak harus menunggu pemberian dari suaminya, walaupun mencari nafkah kewajiban dari suami tapi Renata ingin sekali tidak hanya bergantung dan berdiam diri tapi berusaha untuk produktif.
    Dibukannya kembali lembaran-lembaran buku yang biasa dipakainya untuk usahanya. Renata mulai mereview apa yang bisa dilakukan, sehingga usahanya bisa sukses. Setelah beberapa hari dia mereview semua kegiatannya itu akhirnya beberapa point dia peroleh dan sebagai dasar jika dia ingin memulai usaha barunya. Ada beberapa poin yang perlu dia garis bawahi,
      Poin Pertama menurut Renata adalah Menetapkan Tujuan, Renata melihat bahwa penetapan tujuan sangat penting dan utama sehingga orang yang memulai usaha tidak mudah goyah saat usaha mulai ada penurunan ataupun sebagai pijakan untuk apa usaha ini dilakukan.
    Point Kedua menurut Renata adalah Waktu, waktu yang dimaksud Renata yakni bisa memenejemen waktu antara kegiatan usaha sendiri dengan keluarga, apalagi jika tidak ada asisten rumah tangga yang membantu pasti akan kesulitan dalam membagi waktu antara usaha dengan keluarga, ditambah jika mempunyai anak kecil yang belum bisa ditinggal.
  Point selanjutnya Ketiga menurut Renata, Macam usaha yang akan dijalankan. Jika kita melihat saat ini banyak usaha yang bisa dijalankan akan tetapi kembali lagi melihat pada tujuan usaha dan waktu harus bisa memilih usaha apa yang cocok untuk dijalankan. Apabila ingin memberikan pelayanan terbaik pada pelanggan pilihlah satu usaha yang bisa dikuasai dan berilah pelayanan terbaik, misalnya fokus satu usaha, jualan baju dan memahami produk yang dijualnya, bajunya berbahan apa?.. Jika dipakai oleh pembeli dengan tubuh ramping cocok/tidak?..dengan pelayanan yang nyaman maka pembeli akan kembali lagi.
      Poin yang Keempat menurut Renata ini adalah poin Jantung, karena tanpa poin ini gak akan berjalan usaha jualannya karena berhubungan dengan Pendanaan, hal ini penting untuk dipikirkan, dana usaha ini dari mana asalnya, apakah hanya menjadi reseller/dropship yang tidak terlalu bingung dengan dana. Ketersediaan dana penting sehingga karena sebagai penentu usaha ini bisa lancar atau tidak, jika tidak ada dana maka tidak akan bisa membeli produk yang kita jual.
        Poin terakhir Kelima menurut Renata adalah Promosi Usaha, dalam hal ini pemberitahuan produk pada masyarakat,  sehingga pembeli bisa tahu saya menjual produk x, dijual melalui sistem online, offline atau online dan offline.
Itulah beberapa point review yang dilakukan oleh Renata setelah dia melakukan usaha sampingan mendampingi kegiatan sebagai ibu rumah tangga, akan tetapi sampai saat ini masih saja dia berpikir usaha apa yang akan dilakukannya kembali, sehingga dia bisa memperoleh tambahan penghasilan walaupun di rumah. Untuk memicu semangatnya dia selalu membaca dan melihat kesuksesan dari orang-orang sukses, yang digunakannya sebagai cambuk untuk maju dan tak patah semangat saat usahanya dalam posisi mulai menurun. 

Mungkin ini tidak hanya kejadian yang dirasakan oleh Renata, semua ibu rumah tangga yang hanya mengandalkan gaji dari suami mengalami hal yang sama, sepintas ada keinginan yang dirasakan untuk mempunyai usaha sendiri sehingga tak selalu bergantung pada tanggal yang "sakral" dan saat berbelanja tak selalu melihat harga barang, yang mana yang murah dan berkualitas baik?.. yang pada akhirnya barang itu diletakkan karena harganya yang agak tinggi. Yuk saling sharing sehingga lebih banyak saling memperoleh ilmu 







Tidak ada komentar:

Posting Komentar