Jumat, 20 Maret 2015

Testimoni Moment Slimmer

TESTIMONI MOMENT SLIMMER










Moment Slimmer


Moment Slimmer


"OMG Vica ... Maemnya banyak banget, gak salah ni?.. tanya Rere pada Vica yang sedang asyik makan sepiring nasi goreng, disamping kanan dan kirinya telah antri sepiring otak-otak, es campur, sepiring empek-empek dan beberapa donut. "Rere sayang, ini belum apa-apa aku ini sudah mengerem nafsu makanku, apalagi aku tadi pagi belum sarapan pastinya laper banget" beberapa saat kemudian datang Lisa "Ups Vica kamu tau banget ya aku lagi ingin empek-empek, ini buat aku?" tanya Lisa sambil memegang piring berisi empek-empek, tangan Vica menepuk tangan Lisa "Eits pesan sendiri,aku lagi laper bingittss ni", Lisa kemudian tersenyum dan pergi menuju stan empek-empek. "Lisa gak maem nasi?" tanya Rere, "Enggak, aku lagi diet Re" , "Teman-temanku sayang, ayolah jangan menyiksa diri hari gini masih punya pola makan sembarangan ama tubuh kita, Vica, Lisa pola makan kalian ini bukan buat langsing dan sehat, coba ikutin aku, pagi aku sarapan jangan seperti Vica pagi gak sarapan tapi siang hari maemnya banyak bingits, malamnya makan buah ama burger ^-^ mana bisa langsing?.. Lisa juga sudah pagi gak maem, trus siang juga makannya gak ada kalorinya karena itu kadang kamu di marahi ama pak Hendra gara-gara agak lola, malem baru kamu maem,gimana mau sukses dapat tubuh langsingnya".."Trus kita harus gimana?" ... Tanya mereka bersamaan "Pakai dong slimmer, aku pagi minum slimmer sebagai pengganti sarapan, siang maem siang biasa dan malam minum slimmer ama buah, Alhamdulillah sudah lihat kan hasilnya? Berat badanku akan norma kembali dan aku akan merubah pola minum slimmernya" "Rere kita juga sebenarnya iri lho ama penampilanmu sekarang beda banget tambah cantik, kasi tau dong apa itu slimmer? ...

*Moment slimmer adalah minuman yang mengandung perpaduàn berbagai bahan alami yang berserat tinggi, kombinasi yang sempurna dari berbagai nutrisi utk mendapatkan tubuh indah, ideal, langsing, seperti yang anda dambakan

Moment slimmer telah mempunyai Sertifikat Halal MUI & No BPOM RI MD 839928027229. 100% halal, aman dan legal!Diproduksi pabrik dg sertifikat ISO 9001 dan ISO 22000, HACCP certified, standar GMP! Wow! Sempurna :-)

Kandungan utama: L-carnitine, psyllium husk, chitosan, prebiotik, serat larut, extract garcinia cambogia, fruktosa Extract bunga saffron, premix vitamin dan mineral asam sitrat, bit merah, perisa blackcurrant.

 Manfaat kandungannya:
1. Psyllium Husk dari India
Merupakan bahan utama unique fiber yang kaya akan serat penyerap air atau gelatin
Serat unik ini memberikan rasa kenyang sehingga mengurangi asupan makanan, menyerap lemak dan kolesterol, mengatasi diare, mengurangi resiko kanker kolon, memperbaiki kadar lemak dan gula darah.

2. Chitosan dari Indonesia
Merupakan produk alami dari chitin, polisakarida pada exos kelleton ikan seperti udang da rajungan.
Menyerap dan mengikat lemak, mencegah kolesterol LDL dan menaikkan kolesterol HDL, meningkatkan kalsium, menguatkan tulang

3. Extract bunga saffron dari Perancis
Diekstraksi dari bunga saffron (crocus sativus) dimanfaatkan selama berabad-abad di Eropa
Menekan & menurunkan rasa lapar

4. Garcinia cambogia dari China
Mengandung unsur aktif Hydroxycitric acid (HCA) yg sangat bermanfaat menurunkan berat badan dengan cara menekankan nafsu makan dan mengurangi kemampuan tubuh membentuk lemak krn makanan berlebih
Mengurangi kemampuan tubuh membentuk lemak, membuang lemak dalam tubuh, menurunkan trigliserida, mengandung vit. C sbg tonik jantung

5. Serat larut (soluble fiber dari serat jagung)
MembantuMembantu memelihara fungsi usus. Asupan serat telah terbukti secara klinis mempunyai manfaat kesehatan terutama untuk diabetes, penurunan berat badan dan menjaga kesehatan pencernaan
Serat dari jagung, membantu mengontrol kadar glukosa darah yg sehat, membantu kesehatan usus

6. Prebiotik & probiotik
Prebiotik berasal dari akar Chicory, merupakan komponen bahan pangan menguntungkan bagi pertumbuhan mikrobiota pada saluran pencernaan. Probiotik, mikroflora (bakteri baik) pada usus, membantu sistem pencernaan, mencegah ekspresi gen virus dan kolonisasi bakteri dengan berkompetisi dalam mengambil nutrisi pada dinding sel epitel usus

7. L-carnitine atau levocarnitine
Merupakan nutrisi alami yang berperan penting dalam metabolisme energi tubuh
Mengubah lemak menjadi bahan bakar, meningkatkan kesehatan jantung

8. Asam Sitrat
Sebagai penambah rasa asam yang aman digunakan pada makanan

9.Extract Strawberry
Mengandung vitamin (vit C,vit K,vit B2,vit B5,vit B6,vit B9) ,magnesium dan omega 3, kaya akan antioksidan

10. Premix vitamin & mineral
Vitamin A,B1,B2,B3,B4,B5,B6,B9,B12,C,D3,E,fosfor,potasium,kalsium,magnesium,zinc,besi,iodin,selerium. Vitamin dan mineral merupakan nutrisi penting untuk pemeliharaan kesehatan dan pecegahan penyakit

11.Bit Merah &Perisai Blackcurrant
Sensari aroma & rasa blackcurrant. Bit merah merupakan bahan pewarna alami makanan

12.Fruktosa
Sebagai bahan pemanis pada makanan dapat dikonsumsi oleh penderita diabetes

Sepaket berisi 30 sachet @20gram rasa blackcurrant.
Saran penyajian:
Pemakaian tuangkan 1 bungkus ke dalam gelas ditambahkan 150 ml air dengan suhu normal, bukan air panas atau air dingin diaduk rata dan segera minum agar tidak trjadi penggumpalan.
Untuk Program Diet:
 * Apabila anda ingin menurunkan BB kurang dari 5 kg, silahkan moment slimmer diminum 1 kali sehari di malam hari sbg pengganti makan malam
* Apabila anda ingin menurunkan BB di atas 5 - 10 kg, moment slimmer di minum 2 kali sehari ( pagi + malam ) sbg pengganti makanan, siang makan nasi dengan porsi normal, kurangi ngemil, teh, soda, coca colla, kopi, perbanyak minum air putih min 2lt/hari. Perbanyak makan buah-buahan
* Diwajibkan pagi anda melakukan aktifitas, spt jalan kaki 1 jam keliling komplek, untuk meningkatkan metabolisme tubuh membakar lemak semakin cepat
* Keberhasilan Diet dari diri anda sendiri, Wajib teratur klo mau hasil maksimal
* Minumlah pada saat anda lapar ( 1 sachet campur dg air), bisa dicampur dengan jus buah spt apel,pepaya,wortel,pisang

Manfaat Moment Slimmer:

•mengontrol nafsu makan
•memberikan rasa kenyang
•mengurangi kemampuan tubuh membentuk lemak
•menyerap dan mengikat lemak
•mengurangi kemampuan tubuh menyimpan lemak
•meningkatkan pembakaran lemak
•meluruhkan lemak
•mencegah kolestrol
•memperbaiki kadar lemak dan gula darah
•membantu meningkatkan ekskresi lemak dan kolestrol di feses saat BAB
•mengurangi resiko kanker kolon
•mengurangi gejala wasir
•membantu menormalkan kadar gula darah
•meningkatkan kalsium untuk tulang
•mengurangi kadar asam urat dlm darah
•mencegah penyakit tumor
•membantu meringankan sembelit
•meningkatkan mood positif
*mengurangi resiko tekanan darah tinggi
*membantu mengurangi diare akibat infeksi tertentu
Dan lain-lain

Ada bonusnya lho, more info chat me Erin: 089685836893/7D59FC56





Minggu, 25 Januari 2015

ON LINE SHOP

26 Jan 15

ONLINE SHOP

       Saat ini banyak sekali kita jumpai online shop, hampir semua offline shop punya online shop, semua bertujuan supaya barang yang dijual dapat diketahui oleh para customer. Akan tetapi entah darimana awalnya online shop itu diperkenalkan, pertanyaan itu membuat saya penasaran, akhirnya saya memperoleh jawaban asal dari online shop itu
untuk memperkenalkan toko onlinenya
Berikut timeline perkembangan toko online, yang dikutip dari Wikipedia:

1982 : France Telecom (Perancis) memperkenalkan Minitel yang digunakan untuk pemesanan online.
1987 : Swreg mulai menyediakan account kepada pembuat software dan shareware untuk menjual produk mereka.
1990 : Tim Berners-Lee menulis browser web pertama, WorldWideWeb, digunakan ke komputer NeXT
1992 : J.H. Snider dan TerraZiporyn mempublikasi buku Future Shop:How New Technologies Will Change the Way We Shop and What We Buy
1994 : Netscape merilis browser Navigator di Oktober dengan nama kode Mozilla.
Pizza Hut menyediakan fasilitas pemesanan online pada halaman web-nya.
Bank Online pertama dibuka
1995 : Jeff Bezos merilis Amazon.com dan merupakan stasiun radio internet, komersial-gratis 24 jam.
Dell dan Cisco mulai menggunakan Internet untuk transaksi online secara intensif.
eBay dibuat oleh Pierre Omidyar dengan nama AuctionWeb
1998 : Perangko pos elektronik dapat dibeli dan di-download untuk diprint dari web.
1999 : Business.com, yang dibeli seharga $149.000 di tahun 1997,  dijual kepada eCompanies sebesar $7.5 juta.
Filesharing peer-to-peer Napster diluncurkan.ATG Stores diluncurkan untuk menjual barang dekorasi rumah secara online.
2000 : Terjadi dot-com bust.
2002 : eBay mengakuisisi PayPal sebesar $1.5 miliar.
2003 : Amazon.com mengumumkan profit tahunan pertama.
2007 : Business.com diakuisisi oleh R.H Donnelley sebesar $345 juta.
2008 : Penjualan US eCommerce dan Online Retail diproyeksikan akan mencapai $204 miliar, meningkat sebesar 17% dari tahun 2007.

Akan tetapi seperti biasa dalam kehidupan ada hitam ada pula putih, ada orang yang bersungguh-sungguh ingin berjualan akan tetapi ada orang yang ingin memanfaatkan kesempatan ini,ulah tangan-tangan jahil ingin kaya dengan menipu beralih-alih buka online shop setelah ada pemesanan uang hilang begitu saja, atau barang dikirim akan tetapi tidak sesuai pesanan, menjual busana muslim dengan harga murah setelah dikirim dan transfer ternyata yang dikirim kaos oblong, warna memudar bermaksud untuk menuntut ternyata nomor telepon yang bisa dihubungi sudah tidak aktif, pin bb di delcont, lalu harus bagaimana?...

Blog ini saya tulis untuk menambah pengetahuan bagi saya yang masih belajar dan untuk saling berbagi informasi dengan semua yang berminat untuk sharing saya berharap bisa bermanfaat, supaya mudah diingat saya ingin memberikan informasi dalam bentuk tanya jawab

Pada tahun 2008, pemerintah Indonesia telah menerbitkan Undang-Undang No 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). Dalam UU ITE ini diatur mengenai transaksi elektronik dimana salah satunya adalah kegiatan mengenai online shop ini. Sebelum membahas lebih lanjut mengenai upaya UU ITE ini dalam memberikan perlindungan terhadap konsumen ada baiknya kita mengerti terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan transaksi elektronik.

Dalam pasal 1 ayat 2 UU ITE ini yang dimaksud dengan transaksi elektronik adalah “perbuatan hukum yang dilakukan dengan menggunakan Komputer, jaringan Komputer, dan/atau media elektronik lainnya”

Sesuai dengan pengertian diatas, maka kegiatan jual beli yang dilakukan melalui komputer ataupun handphone dapat dikategorikan sebagai suatu transaksi elektronik.

UU ITE juga mewajibkan pelaku usaha untuk memberikan informasi yang lengkap dan benar. Kewajiban tersebut terdapat dalam Pasal 9 UU ITE yang berbunyi :

“Pelaku usaha yang menawarkan produk melalui sistem elektronik harus menyediakan informasi yang lengkap dan benar berkaitan dengan syarat kontrak, produsen, dan produk yang ditawarkan”

Dalam penjelasannya disebutkan bahwa yang dimaksud dengan “informasi yang lengkap dan benar” adalah meliputi :

Informasi yang memuat identitas serta status subjek hukum dan kompetensinya, baik sebagai produsen, pemasok, penyelenggara maupun perantara;
Informasi lain yang menjelaskan hal tertentu yang menjadi syarat sahnya perjanjian serta menjelaskan barang dan/atau jasa yang ditawarkan seperti nama, alamat, dan deskripsi barang/jasa.

Saat ini banyak pelaku usaha di Indonesia yang tidak mengetahui mengenai kewajibannya sebagai pelaku usaha. Masih banyak pelaku usaha yang tidak mencantumkan alamatnya sebagai bentuk informasi yang disediakan, ataupun deskripsi mengenai barang/jasa yang ditawarkan tidak lengkap sehingga dapat merugikan konsumen.

SHARING

Tanya:
Saya pernah belanja barang secara online, tapi barang yang saya beli tidak sama dengan yang saya lihat di foto pada iklan yang dipajang. Pertanyaan saya, apakah itu termasuk pelanggaran hak konsumen? Apakah saya dapat menuntut penjual untuk mengembalikan uang atau mengganti barang yang saya beli tersebut ? Terima kasih.

Jawab:
Kami akan menjawab pertanyaan Anda dengan menggunakan pendekatan utama pada Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (“UU PK”) dan Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik (“PP PSTE”). PP PSTE sendiri merupakan turunan dari Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elekronik (“UU ITE”).

Pendekatan Hukum Perlindungan Konsumen dalam Transaksi Jual Beli/Belanja secara Online
Dengan pendekatan UU PK, kasus yang Anda sampaikan tersebut dapat kami simpulkan sebagai salah satu pelanggaran terhadap hak konsumen.
Pasal 4 UU PK menyebutkan bahwa hak konsumen adalah :
a.    hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengkonsumsi barang dan/atau jasa;

b.    hak untuk memilih barang dan/atau jasa serta mendapatkan barang dan/atau jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan;

c.    hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa;

d.    hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang dan/atau jasa yang digunakan;

e.    hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan, dan upaya penyelesaian sengketa perlindungan konsumen secara patut;

f.     hak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan konsumen;

g.    hak unduk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif;

h.    hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian, apabila barang dan/atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya;

i.      hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundangundangan lainnya.


Di sisi lain, kewajiban bagi pelaku usaha (dalam hal ini adalah penjual online), sesuai Pasal 7 UU PK adalah:

a.    beritikad baik dalam melakukan kegiatan usahanya;

b.    memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa serta memberi penjelasan penggunaan, perbaikan dan pemeliharaan;

c.    memperlakukan atau melayani konsumen secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif;

d.    menjamin mutu barang dan/atau jasa yang diproduksi dan/atau diperdagangkan berdasarkan ketentuan standar mutu barang dan/atau jasa yang berlaku;

e.    memberi kesempatan kepada konsumen untuk menguji, dan/atau mencoba barang  dan/atau jasa tertentu serta memberi jaminan dan/atau garansi atas barang yang dibuat dan/atau yang diperdagangkan;

f.     memberi kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian atas kerugian akibat penggunaan, pemakaian dan pemanfaatan barang dan/atau jasa yang diperdagangkan;

g.    memberi kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian apabila barang dan/atau jasa yang diterima atau dimanfaatkan tidak sesuai dengan perjanjian.


Terkait dengan persoalan yang Anda tanyakan, lebih tegas lagi Pasal 8 UUPK melarang pelaku usaha untuk memperdagangkan barang/jasa yang tidak sesuai dengan janji yang dinyatakan dalam label, etiket, keterangan, iklan atau promosi penjualan barang dan/atau jasa tersebut. Berdasarkan pasal tersebut, ketidaksesuaian spesifikasi barang yang Anda terima dengan barang tertera dalam iklan/foto penawaran barang merupakan bentuk pelanggaran/larangan bagi pelaku usaha dalam memperdagangkan barang.

Anda selaku konsumen sesuai Pasal 4 huruf h UU PK tersebut berhak mendapatkan kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian apabila barang dan/atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya. Sedangkan, pelaku usaha itu sendiri sesuai Pasal 7 huruf g UU PK berkewajiban memberi kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian apabila barang dan/atau jasa yang diterima atau dimanfaatkan tidak sesuai dengan perjanjian.

Apabila pelaku usaha tidak melaksanakan kewajibannya, pelaku usaha dapat dipidana berdasarkan Pasal 62 UUPK, yang berbunyi:

Pelaku usaha yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8, Pasal 9, Pasal 10, Pasal 13 ayat (2), Pasal 15, Pasal 17 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf c, huruf e, ayat (2) dan Pasal 18 dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun atau pidana denda paling banyak Rp 2.000.000.000,00 (dua milyar rupiah).

Kontrak Elektronik dan Perlindungan Konsumen berdasarkan UU ITE dan PP PSTE

Transaksi jual beli Anda, meskipun dilakukan secara online, berdasarkan UU ITE dan PP PSTE tetap diakui sebagai transaksi elektronik yang dapat dipertanggungjawabkan. Persetujuan Anda untuk membeli barang secara online dengan cara melakukan klik persetujuan atas transaksi merupakan bentuk tindakan penerimaan yang menyatakan persetujuan dalam kesepakatan pada transaksi elektronik. Tindakan penerimaan tersebut biasanya didahului pernyataan persetujuan atas syarat dan ketentuan jual beli secara online yang dapat kami katakan juga sebagai salah satu bentuk Kontrak Elektronik. Kontrak Elektronik menurut Pasal 47 ayat (2) PP PSTE dianggap sah apabila:

a.   terdapat kesepakatan para pihak;
b.  dilakukan oleh subjek hukum yang cakap atau yang berwenang mewakili sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
c.  terdapat hal tertentu; dan
d. objek transaksi tidak boleh bertentangan dengan peraturan perundang-undangan, kesusilaan, dan ketertiban umum.


Kontrak Elektronik itu sendiri menurut Pasal 48 ayat (3) PP PSTE setidaknya harus memuat hal-hal sebagai berikut:

a.    data identitas para pihak;
b.    objek dan spesifikasi;
c.    persyaratan Transaksi Elektronik;
d.    harga dan biaya;
e.    prosedur dalam hal terdapat pembatalan oleh para pihak;
f. ketentuan yang memberikan hak kepada pihak yang dirugikan untuk dapat mengembalikan barang dan/atau meminta penggantian produk jika terdapat cacat tersembunyi; dan
g.    pilihan hukum penyelesaian Transaksi Elektronik.


Dengan demikian, pada transaksi elektronik yang Anda lakukan, Anda dapat menggunakan instrumen UU ITE dan/atau PP PSTE sebagai dasar hukum dalam menyelesaikan permasalahan Anda.
Terkait dengan perlindungan konsumen, Pasal 49 ayat (1) PP PSTE menegaskan bahwa Pelaku Usaha yang menawarkan produk melalui Sistem Elektronik wajib menyediakan informasi yang lengkap dan benar berkaitan dengan syarat kontrak, produsen, dan produk yang ditawarkan. Pada ayat berikutnya lebih ditegaskan lagi bahwa Pelaku Usaha wajib memberikan kejelasan informasi tentang penawaran kontrak atau iklan.

Lalu, bagaimana jika barang yang Anda terima tidak sesuai dengan yang diperjanjikan?

Pasal 49 ayat (3) PP PSTE mengatur khusus tentang hal tersebut, yakni Pelaku Usaha wajib memberikan batas waktu kepada konsumen untuk mengembalikan barang yang dikirim apabila tidak sesuai dengan perjanjian atau terdapat cacat tersembunyi.

Selain kedua ketentuan tersebut di atas, apabila ternyata barang yang Anda terima tidak sesuai dengan foto pada iklan toko online tersebut (sebagai bentuk penawaran), Anda juga dapat menggugat Pelaku Usaha (dalam hal ini adalah penjual) secara perdata dengan dalih terjadinya wanpretasi atas transaksi jual beli yang Anda lakukan dengan penjual.

Menurut Prof. R. Subekti, S.H. dalam bukunya tentang “Hukum Perjanjian”, wanprestasi adalah kelalaian atau kealpaan yang dapat berupa 4 macam kondisi yaitu:

a. Tidak melakukan apa yang disanggupi akan dilakukannya;

b. Melaksanakan apa yang dijanjikannya, tetapi tidak sebagaimana dijanjikan;

c. Melakukan apa yang dijanjikannya tetapi terlambat;

d. Melakukan sesuatu yang menurut perjanjian tidak boleh dilakukannya.

Jika salah satu dari 4 macam kondisi tersebut terjadi, maka Anda secara perdata dapat menggugat penjual online dengan dalih terjadi wanprestasi (misalnya, barang yang Anda terima tidak sesuai dengan spesifikasi barang yang dimuat dalam display home page/web site).


Pidana Penipuan dalam Transaksi Jual Beli Secara Online

Hal yang perlu diingat adalah bahwa jual beli secara online pada prinsipnya adalah sama dengan jual beli secara faktual pada umumnya. Hukum perlindungan konsumen terkait transaksi jual beli online pun sebagaimana kami jelaskan sebelumnya tidak berbeda dengan hukum yang berlaku dalam transaksi jual beli secara nyata. Pembedanya hanya pada penggunaan sarana internet atau sarana telekomunikasi lainnya. Akibatnya adalah dalam transaksi jual beli secara online sulit dilakukan eksekusi ataupun tindakan nyata apabila terjadi sengketa maupun tindak pidana penipuan. Sifat siber dalam transaksi secara elektronis memungkinkan setiap orang baik penjual maupun pembeli menyamarkan atau memalsukan identitas dalam setiap transaksi maupun perjanjian jual beli.

Dalam hal pelaku usaha atau penjual ternyata menggunakan identitas palsu atau melakukan tipu muslihat dalam jual beli online tersebut, maka pelaku usaha dapat juga dipidana berdasarkan Pasal 378 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (“KUHP”) tentang penipuan dan Pasal 28 ayat (1) UU ITE tentang menyebarkan berita bohong dan menyesatkan yang mengakibatkan kerugian konsumen dalam Transaksi Elektronik.

Bunyi selengkapnya Pasal 378 KUHP adalah sebagai berikut:

“Barangsiapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum, dengan memakai nama palsu atau martabat palsu, dengan tipu muslihat, ataupun rangkaian kebohongan, menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya, atau supaya memberi hutang maupun menghapuskan piutang, diancam karena penipuan dengan pidana penjara paling lama empat tahun”.

Bunyi selengkapnya Pasal 28 ayat (1) UU ITE adalah sebagai berikut:

“Setiap orang dengan sengaja, dan tanpa hak menyebarkan berita bohong dan menyesatkan yang mengakibatkan kerugian konsumen dalam Transaksi Elektronik.”

Perbuatan sebagaimana dijelaskan di dalam Pasal 28 ayat (1) UU ITE diancam dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp1 miliar (Pasal 45 ayat [2] UU ITE).

Catatan tentang Transaksi Secara Online
Berdasarkan pengamatan dan pengalaman kami, prinsip utama transaksi secara online di Indonesia masih lebih mengedepankan aspek kepercayaan atau “trust” terhadap penjual maupun pembeli. Prinsip keamanan infrastruktur transaksi secara online seperti jaminan atas kebenaran identitas penjual/pembeli, jaminan keamanan jalur pembayaran (payment gateway), jaminan keamanan dan keandalan web site electronic commerce belum menjadi perhatian utama bagi penjual maupun pembeli, terlebih pada transaksi berskala kecil sampai medium dengan nilai nominal transaksi yang tidak terlalu besar (misalnya transaksi jual beli melalui jejaring sosial, komunitas online, toko online, maupun blog). Salah satu indikasinya adalah banyaknya laporan pengaduan tentang penipuan melalui media internet maupun media telekomunikasi lainnya yang diterima oleh kepolisian maupun penyidik Kementerian Kominfo.

Dengan kondisi demikian, ada baiknya kita lebih selektif lagi dalam melakukan transaksi secara online dan mengedepankan aspek keamanan transaksi dan kehati-hatian sebagai pertimbangan utama dalam melakukan transaksi jual beli secara online.

Yuk yang mau berbagi ilmu dan informasi


Sb.hkonline & thepresidentpos